cerpen : HAKIKAT CINTA TAK HARUS MEMILIKI
12.08 Posted In cerpen Edit This 1 Comment »Ku termenung sendiri..duduk bersila di sudut jendela tua itu.sambil ku tatap langit mendung di atas sana.tak ku temukan bintang satupun..." hmm,ternyata langit bersahabat denganku malam ini..sepi dan hampa .. " gumamku sendiri..aku hanya merasakan sunyi di mana-mana.
Air mataku jatuh perlahan.kala ku ingat perpisahan itu dengan vino.pria yg aku cintai.5 tahun sudah sosok vino bersemayam di hati.tak sekalipun ada yg menggantinya...
Aku dan vino saling mencintai.tapi suratan takdir yang memisahkan kita.karena vino harus menikahi seorang gadis pilihan ibunya.yg tentu saja vino tak mencintainya..vino terpaksa menikah dengan Rika karena hutang orang tua vino pada keluarga rika.bisnis walet orang tua Vino bangkrut.agar hutang itu lunas orang tua vino harus menikahkan vino dengan Rika.itu syarat dari keluarga rika.
Waktu itu vino sempat menolak karena dia tidak mau menikahi Rika.karna alasan vino lebih mencintai aku.lalu ibunya shock dan kena serangan jantung..ibunya berharap vino jadi penyelamat keluarga..vino bingung tak tahu harus bagaimana..antara aku atau keluarganya.
Jam berdenting 12 kali malem itu.ku dengar dering telepon malam itu..aku keluar dari kamar dan menjawab telepon itu..ternyata Vino..dengan suara parau dia menyapaku di telepon. " malem dini...gmana keadaanmu hari ini,baik kah ? " tak biasanya vino berkata seperti itu...lalu aku jawab " aku baik-baik aja vin ".
Dunia seakan gelap.kala vino mengatakan " Din,maafkan aku..aku terpaksa melakukan ini.aku tak bisa merajut impian kita lagi din...kamu kan tau keadaan keluargaku sekarang.aku tak bisa melihat keluargaku hancur din.tolong mengerti aku ya din....maafkan aku harus mengatakan ini di telepon.karena aku tak bisa melihatmu sedih din....percayalah din..selamanya kamu akan jadi yang terindah dalam hatiku....aku harus rela melepasmu din.walau sebenarnya hatiku sakit dan menolaknya din..relakan aku ya din..aku sangat mencintaimu .." setelah itu telepon langsung di tutup.tak sepatah katapun keluar dari mulutku....
Lalu aku kembali ke kamar dengan tatapan kosong..menangis dan menangis ku isi hari-hariku setelah kejadian itu..seminggu kemudian ku dengar vino telah menikahi Rika..semakin pedih hatiku..aku jatuh terpuruk merasakan sakitku.mataku menatap nanar.aku hanya bertanya pada tuhan " tuhan,kenapa kau beri cobaan yg begitu berat padaku.ambillah nyawaku tuhan.agar aku bebas dari sakit ini "..ternyata tuhan tak pernah menjawab pertanyaanku hingga kini...aku sibukkan hari-hariku dengan bekerja dan bekerja.hingga aku lupa pada diriku sendiri...
Tak terasa 5 tahun telah berlalu...aku di kagetkan oleh dering telepon di ruang tamu sore itu..suara di seberang itu seolah tak asing lg buatku..." selamat sore,bisa bicara dengan dini ? " tanya suara di telepon itu yg ternyata adalah VinO.senyum bahagia sedikit tersungging di sudut bibirku...ku tak sangka bahwa vino akan menelepon.sedikit bercengkrama.lalu aku bercerita tentang keadaanku setelah dia pergi.." Dini,maafkan aku Din...beribu maaf aku minta padamu din.. " suaranya terdengar parau.sepertinya dia menangis.. " sudahlah Vin..aku sudah memaafkanmu..jodoh memang belum bersama kita vin..walau sakit aku rela agar kau dan keluargamu bahagia vin.." kata terakhirku pada vino... " aku masih mencintaimu din." tanpa ku jawab lalu telepon terputus.
Dalam hatiku hanya berkata.." aku juga mencintaimu vino.walau kita tak bisa bersama.cinta tak harus memiliki vin..dan yakinlah bahwa suatu saat cinta kita akan bersama lagi.meski dalam kehidupan yg berbeda."..
Written
By Lisa
On feb 26th 2010
Air mataku jatuh perlahan.kala ku ingat perpisahan itu dengan vino.pria yg aku cintai.5 tahun sudah sosok vino bersemayam di hati.tak sekalipun ada yg menggantinya...
Aku dan vino saling mencintai.tapi suratan takdir yang memisahkan kita.karena vino harus menikahi seorang gadis pilihan ibunya.yg tentu saja vino tak mencintainya..vino terpaksa menikah dengan Rika karena hutang orang tua vino pada keluarga rika.bisnis walet orang tua Vino bangkrut.agar hutang itu lunas orang tua vino harus menikahkan vino dengan Rika.itu syarat dari keluarga rika.
Waktu itu vino sempat menolak karena dia tidak mau menikahi Rika.karna alasan vino lebih mencintai aku.lalu ibunya shock dan kena serangan jantung..ibunya berharap vino jadi penyelamat keluarga..vino bingung tak tahu harus bagaimana..antara aku atau keluarganya.
Jam berdenting 12 kali malem itu.ku dengar dering telepon malam itu..aku keluar dari kamar dan menjawab telepon itu..ternyata Vino..dengan suara parau dia menyapaku di telepon. " malem dini...gmana keadaanmu hari ini,baik kah ? " tak biasanya vino berkata seperti itu...lalu aku jawab " aku baik-baik aja vin ".
Dunia seakan gelap.kala vino mengatakan " Din,maafkan aku..aku terpaksa melakukan ini.aku tak bisa merajut impian kita lagi din...kamu kan tau keadaan keluargaku sekarang.aku tak bisa melihat keluargaku hancur din.tolong mengerti aku ya din....maafkan aku harus mengatakan ini di telepon.karena aku tak bisa melihatmu sedih din....percayalah din..selamanya kamu akan jadi yang terindah dalam hatiku....aku harus rela melepasmu din.walau sebenarnya hatiku sakit dan menolaknya din..relakan aku ya din..aku sangat mencintaimu .." setelah itu telepon langsung di tutup.tak sepatah katapun keluar dari mulutku....
Lalu aku kembali ke kamar dengan tatapan kosong..menangis dan menangis ku isi hari-hariku setelah kejadian itu..seminggu kemudian ku dengar vino telah menikahi Rika..semakin pedih hatiku..aku jatuh terpuruk merasakan sakitku.mataku menatap nanar.aku hanya bertanya pada tuhan " tuhan,kenapa kau beri cobaan yg begitu berat padaku.ambillah nyawaku tuhan.agar aku bebas dari sakit ini "..ternyata tuhan tak pernah menjawab pertanyaanku hingga kini...aku sibukkan hari-hariku dengan bekerja dan bekerja.hingga aku lupa pada diriku sendiri...
Tak terasa 5 tahun telah berlalu...aku di kagetkan oleh dering telepon di ruang tamu sore itu..suara di seberang itu seolah tak asing lg buatku..." selamat sore,bisa bicara dengan dini ? " tanya suara di telepon itu yg ternyata adalah VinO.senyum bahagia sedikit tersungging di sudut bibirku...ku tak sangka bahwa vino akan menelepon.sedikit bercengkrama.lalu aku bercerita tentang keadaanku setelah dia pergi.." Dini,maafkan aku Din...beribu maaf aku minta padamu din.. " suaranya terdengar parau.sepertinya dia menangis.. " sudahlah Vin..aku sudah memaafkanmu..jodoh memang belum bersama kita vin..walau sakit aku rela agar kau dan keluargamu bahagia vin.." kata terakhirku pada vino... " aku masih mencintaimu din." tanpa ku jawab lalu telepon terputus.
Dalam hatiku hanya berkata.." aku juga mencintaimu vino.walau kita tak bisa bersama.cinta tak harus memiliki vin..dan yakinlah bahwa suatu saat cinta kita akan bersama lagi.meski dalam kehidupan yg berbeda."..
Written
By Lisa
On feb 26th 2010
1 comments:
cinta tak harus memilik...
bila cinta biarkan cinta itu bahagia dengan cintanya
Posting Komentar