ADANYA

12.45 Posted In Edit This 0 Comments »
Adamu, adalah gemerisik sunyi. Berbisik
hembus katakata pada jiwa yang tak lagi
tinggal diam mencatat jejak bayang nyata
pada samsara fana
Adaku, catatan hening yang selalu
menahun kerinduan di sepertiga malam.
Setia menunggui ingatan seumur jantung
yang berdetak
Perjumpaan, mungkin hanyalah sebuah
titik takdir. Menyapa ruang semu, paras
maya, dalam melodia katakata yang
terkadang tak sampai makna tak sampai
nalar - bias
Sekat senyap, kemas setatap nanar mata
antara keinginan dan kejujuran. Pun tetap
akan berujung muara harap atau juga
hasrat. Kau, aku, kita atau? meski ku tahu
ringkih batin tersesat kusut adanya
belantara nyata – tiada kupungkiri
Jika, percaya kau sebut arti di kening yang
kau kecup asa, maka dalam ruang rindu
biarkan kutampung sealiran kasih yang
kusebut sayang. Rasa yang abstrak, tapi
itulah kurasa keping realitas yang ingin
kubagi – untukmu, penanda jejak bahwa
ini, tak pernah maya adanya
: untuk semoga…

MENGEJAR PELANGI

12.43 Posted In Edit This 0 Comments »
ejakmu menghilang pada temu
garis lintang dan bujur yang gagal
dipetakan
semakin dikejar semakin
sirna bebayang
kian dilupakan kian riuh
warna
warna
bertebaran
sepotong hati termangu
ingin kuselendangkan lengkungmu
pada rongga mimpi
kala hari-hari lunglai
diranjam sepi
tapi jarak mutlak memisahkan
pun takdir telah tergambar pasti dengan
kedua tangan
jejakmu menghilang, tetapi bahasa rindu
kekal dalam ungkapan
antara ada dan tiada
hadirmu
maya
semata ....

MANTRA SANG MALAM

12.42 Posted In Edit This 0 Comments »
Senja pun luruh..
Ketika sang matahari gagal bernegosasi
dengan waktu …
Malam datang menggantikan dengan janji
untuk memberikan keteduhan di hati
setiap mahluk didunia …
Tapi entah kenapa…
Malam membuatku takut…
Takut dengan ilusi-ilusi yang selalu
dihadirkan oleh heningnya ….Yang seolah
menyeretku kedalam laju masa lalu dengan
paksa …dan membuka kembali kuburan-
kuburan perasaan yang dulu kubunuh
secara membabi buta …Sial, sebegitu
ampuhnya mantra yang ditiupkan sang
malam pada ku …hingga membuat mataku
selalu terjaga menunggu pagi….menunggu
sang matahari kembali berkuasa untuk
kesekian kalinya …..

DIATAS SAJADAH CINTA

12.41 Posted In Edit This 0 Comments »
DUHAI HATI,
Sering aku bertanya surga itu seperti
apa?,Apakah kilau bintangnya seperti binar
indah yang ada di matamu?,Dan apakah
teduh sungainya seperti tetes sejuk yang
ada di senyummu?",
Entahlah duhai hati,
Namun kini yang ku tahu pasti,
Aku memujamu bukan hanya karena kau
rupawan,Dan jiwaku menyukaimu bukan
hanya sekedar karena kau menarik,Namun
aku mengingatmu karena kau memang
ada,Di setiap asa rasa dan di setiap butiran
rindu yang bertasbihkan doa,
Di atas sajadah cinta",

RINDU MERINDU

12.40 Posted In Edit This 0 Comments »
Aku memang memujamu,
dari balik tirai hati
aku mengintip pelangi yang membias di
sudut matamu,
sejuk!
Pada nanar yang kadang hinggap aku
berlagu,
apa yang tengah kau tunggu?
Apa yang membuatmu terus menahan
takdirku?
Apa yang terlanjur aku lakukan hingga tak
bisa kau maafkan?
: Satu serpih sesalku adalah atas namamu,
teramat perih rasa yang tak pernah bisa
ditetaskan
maafmu,
hadirmu,
kerinduanku!

RASA YANG TERPENDAM

12.39 Posted In Edit This 0 Comments »
Wahai makna yang tak dapat kudalami...
Kau yang selalu dalam impian
Yang tak'kan pernah kulupakan
Aku hanya ingin kau tau
Ku pendam rasa hanya untukmu....

AKU RAPUH

12.35 Posted In Edit This 0 Comments »
Aku rapuh saat kau tinggalkan diriku sendiri
Aku tertatih saat ku harus berjalan dalam kenanganmu
Apakah kau tahu aku terluka karnamu ?
Tidak ... Kau tak pernah tahu
Kau hanya peduli dengan egomu dan penggantiku
Kini ...
Tak ada lagi nafas rindu yang kusenandungkan untukmu
Karena separuh jiwaku telah kau renggut
Hingga ku dapati tubuhku terkapar dalam hening
Dan kemudian mati

By liza
On oct 20102010